header ads

Ini Tips Rois Syuriah NU Lebak dalam Menjauhi Perbuatan Zina



nulebak.or.id - Rois Syuriah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara, Kiai Nindomudin yang membaca kitab Sullam Taufiq dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ menjelaskan, diantara maksiat farji adalah zina, liwath (wati dubur/homo seksual) dan bersetubuh dengan binatang.

Kegiatan yang digelar Pengurus Ranting NU Desa Lebak Selasa malam (15/01/2019 yang lalu di Pon. Pes. Asshofa asuhan KH M. Sholichin dukuh Semangeng (Sidorejo) diikuti oleh pengurus Ranting dan warga nahdliyyin sekitar. Selain kitab Sullam Taufiq, sebelumnya juga dibacakan kitab Taqrib. Kitab  yang membahas kajian fiqih. 

Kiai Ninndomudin menjelaskan, zina merupakan dosa besar rangking tiga setelah membunuh orang dan syirik. Ketika menguraikan hukuman bagi pezina Kiai Nindom membagi pezina menjadi dua, yaitu muhson dan ghoiru muhson. Pezina muhson ialah orang yang sudah menikah secara sah dan pernah melakukan jimak dengan pasangan hidupnya lalu berzina. Kalau tidak seperti itu, misalnya masih perjaka atau gadis, namanya pezina ghoiru muhson.

“Pezina muhson hukumannya dirajam, yaitu dilempari batu sekepal tangan sampai mati. Sedangkan yang ghoiru muhson dicambuk 100 kali dan diasingkan selama setahun “ katanya lebih lanjut.

Selanjutnya Kiai Nindom memberi tips agar seseorang tidak terjatuh ke dalam zina  mengatakan, ”Orang berzina itu biasanya karena melakukan tindakan-tindakan yang bisa mendekatkannya ke dalam zina misalnya menonton pornografi, berduaan ditempat yang sepi dan lain-lain. Terkadang orang berzina karena ingin merasakan wanita yang lain padahal wanita itu sebetulnya sama rasanya saja. Rasulillah SAW menyarankan bila ada lelaki yang tertarik dengan seorang wanita hendaknya menemui (menjimak) istrinya. Sebenarnya farji wanita itu sama saja“.

Kalau seseorang tidak mendekati api tentu tidak akan terbakar. Kalau tidak berada ditebing jurang tentu tidak akan terjatuh. Sedangkan masalah farji  wanita adalah sama ini juga sangat jelas karena semua wanita bahkan semua manusia diciptakan oleh Allah SWT dari bahan yang sama. (abihaekal mhz)